Jumat, 25 April 2014

EFEK DOPPLER



EFEK DOPPLER


Fenomena: ketika kita mendekati sumber bunyi maka frekuensi yang terdengar akan lebih keras. Sebaliknya jika kita menjauhi sumber bunyi maka frekuensi yang didengar akan lebih kecil. Peristiwa ini pertama kali dipikirkan oleh fisikawan Austria bernama Christian Johan Doppler (1803 – 1855). Dengan demikian peristiwa seperti ini dikenal dengan efek Dopller.
Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar(p) dari frekuensi suatu sumber bunyi(s) apabila terjadi gerakan relatif antara pendengar dan sumber bunyi.


Secara umum, efek doppler dialami ketika ada gerak relatif antar sumber bunyi dan pengamat. Jika cepat rambat bunyi diudara saat itu adalah v, kecepatan pengamat vp dan kecepatan sumber bunyi vs dan frekuensi yang dipancarkan sumber adalah fs.
Efek Doppler dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
fp = frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz)
fs = frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi (Hz)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
v  = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
Berikut ketentuan yang digunaka dalam perhitungan efek Doppler:
a.       Tanda (+) untuk vp digunakan bila pendengar bergerak mendekati sumber bunyi.
b.      Tanada (-) untuk vp digunakan bila pendengar menjauhi sumber bunyi.
c.       Tanda (+) untuk vs digunakan bila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar.
d.      Tanda (-) untuk vs digunakan bila sumber bunyi bergerak mendekati pendengar.
e.       Jika terdapat angin dengan kecepatan va dan menuju pendengar, maka v menjadi (v + va)
f.       Jika angin menjauhi pendengar, maka v menjadi (v-va).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar